Kenapa Cristiano Ronaldo, Sangat dibenci Masyarakat Argentina (2024)
Kenapa Cristiano Ronaldo, Sangat dibenci Masyarakat Argentina (2024)
befearlessmarketing.com – Masyarakat Argentina dikenal sangat tidak menyukai Cristiano Ronaldo, hal ini terkait dengan rivalitas yang sangat sengit antara Ronaldo, bintang Timnas Portugal, dengan Lionel Messi, talenta luar biasa dari Argentina.
Sejak era 2000-an, Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi terlibat dalam persaingan individu yang sangat ketat. Ronaldo, yang telah bermain untuk klub seperti Manchester United, Real Madrid, dan Juventus, terus menunjukkan performa luar biasa dengan mencetak banyak gol dan memecahkan berbagai rekor.
Masyarakat Argentina Sangat Membenci Cristiano Ronaldo
Di Argentina, hampir seluruh masyarakat diketahui sangat tidak menyukai Cristiano Ronaldo. Bahkan, pemain Argentina yang pernah satu tim dengannya di Juventus, Paulo Dybala, mengungkapkan hal tersebut secara langsung kepada CR7.
“Kami menemukan sesuatu yang berbeda. Dia adalah pria yang luar biasa, sangat ramah dan bersahabat di dalam dan di luar ruang ganti. Selalu siap untuk berbicara dan mendengarkan. Itu mengejutkan saya, sebagai sosok penting, mereka tidak selalu seperti itu,” ujar Paulo Dybala pada situs Timnas Argentina seperti dilansir dari Mirror pada Senin (15/1/2024).
Dybala melanjutkan, “Suatu kali saya duduk untuk berbicara dengannya saat kami sedang bepergian. Saya berkata, ‘lihat, jujur saja, kami di Argentina sedikit tidak suka padamu karena kepribadianmu, cara bersikapmu. Maka kamu benar-benar mengejutkanku karena aku menemukan sesuatu yang lain.'”
Namun, yang mengejutkan, Cristiano Ronaldo menyadari bahwa dirinya tidak disukai di Argentina. Ketika Dybala mengungkapkan hal itu kepadanya, CR7 hanya tertawa.
Dia tertawa dan berkata, ‘Saya tahu memang begitu, tapi saya tahu bagaimana keadaan saya. Saya sudah terbiasa dikritik karena itu,’” kata Paulo Dybala menambahkan.
Meskipun begitu, rivalitas antara Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi sepertinya mulai meredam. Keduanya telah meninggalkan panggung sepak bola Eropa dan memilih bermain di liga yang lebih kecil di dua benua yang berbeda. Oleh karena itu, kemungkinan pertemuan keduanya dalam pertandingan atau kompetisi menjadi sangat kecil.