Untung rugi Bagi PSG Tanpa Lionel Messi (2023)
befearlessmarketing.com, – PSG Tanpa Lionel Messi, inilah untung rugi bagi psg, yuk simak berita sepak bola terkini.
Kemungkinan pertumbuhan hak siar televisi internasional yang lebih rendah dari perkiraan dan penurunan 10 persen penjualan kaus tim adalah dua kemungkinan dampak negatif pada pundi-pundi Paris Saint-Germain jika Lionel Messi tak memperpanjang kontrak dengan PSG. Hal itu diungkapkan oleh pakar pemasaran olahraga yang dikonsultasikan oleh EFE.
Tetapi para spesialis ini juga menyoroti aspek positif dari kepergian kapten timnas Argentina itu yang diharapkan pada bulan Juni nanti. Secara khusus, pengurangan tagihan gaji dan peningkatan citra PSG sendiri, yang beberapa kali dituding terlalu lunak terhadap pemain bintangnya.
Untung rugi Bagi PSG Tanpa Lionel Messi
Melansirkan dari berita Marca pada Jumat, 5 Mei 2023, salah satu efek negatif pertama dari Liga Prancis tanpa Messi adalah negosiasi ulang hak siar televisi internasional, yang akan mempengaruhi PSG dan klub top lainnya. Kontrak dengan stasiun televisi saat ini, Bein Sports Qatar, berakhir pada 2024.
Ligue 1 Prancis saat ini menghasilkan 80 juta euro atau sekitar Rp 1,3 triliun per tahun dari penjualan hak siar di luar Prancis. Jumlah itu terbilang kecil dibandingkan dengan Liga Spanyol dan, terutama, Liga Inggris—sekitar 2 miliar euro atau sekitar Rp 32,65 triliun per musim.
“Dengan ada pengaruh dalam hal negosiasi ulang hak siar internasional yang berakhir pada 2024,” ujar Virgile Caillet, salah seorang eksekutif pemasaran olahraga paling terkenal di Prancis.Vincent Chaudel, pakar lain di lapangan, setuju bahwa tidak sama bernegosiasi di luar negeri dengan pasar seperti Asia atau Amerika Latin dengan Messi dan Neymar di Ligue 1.
Mengutip dari Bola.Tempo.com “Katakanlah dalam kontrak berikutnya hak internasional akan berkembang karena mereka saat ini sangat rendah, tetapi tidak terlalu banyak jika keduanya tidak di Prancis,” kata Chaudel, yang menambahkan bahwa jika Messi pergi ke liga yang bersaing dengan Prancis, seperti Spanyol, kerusakan Ligue 1 pada akhirnya akan lebih besar.